“JANGAN MENILAI SESEORANG DARI TAMPILAN LUARNYA.”

Bukankah itu adalah habit manusia?

Menilai seseorang dari tampilan luar membuat banyak orang salah langkah
dalam kehidupannya. Banyak testi yang menceritakan terkecoh dengan
penampilan luar, sehingga ditipu dalam bisnis. Penampilan meyakinkan,
dikirain pengusaha beneran, taunya semuanya bohong, dan sejumlah uang
pun dilarikan.

Ditipu saat memilih pasangan hidup, dikirain pemuda kaya raya, gonta
ganti mobil saat ngapel, eh taunya waktu PDKT pinjem mobil yang lagi
dititip di showroom. Sudah terlanjur married, hanya bisa menangisi
nasib.

Sebaliknya, kita kehilangan kesempatan diberkati, saat terkecoh dengan
penampilan luar yang biasa-biasa dari seseorang. Saat pengkhotbah yang
akan menyampaikan Firman Tuhan bukanlah seseorang yang terkenal, kita
nggak membuka hati sepenuhnya, padahal dia punya pengalaman hidup yang
luar biasa dengan Tuhan.

Demikian juga bila terpengaruh dengan penampilan luar membuat
kehilangan kesempatan mengambil keputusan yang baik. Dan hampir saja
ini terjadi di Britain’s Got Talent episode 11 April 2009 (acara
sejenis dengan America ‘s Got Talent) yang ditayangkan di Inggris. Yang
membedakan acara ini dengan American Idol, peserta menampilkan aneka
talent, tidak hanya menyanyi, bisa juga dancing, comedy, sulap, dll,
dan tidak ada batasan umur. Yang penting special talent.

SHE’s an EXTRAORDINARY SINGER!!!

Maksudnya extraordinary disini bukanlah pujian, tapi cemoohan. Karena
gambaran seorang penyanyi sangatlah jauh dari penampilan luar SUSAN
BOYLE. Teman-teman bisa lihat sendiri, umur yang sudah tua (untuk
memulai karir di musik, 47 tahun). Lihat saja dagunya yang berlipat,
diperburuk dengan rambut keriting yang jauh dari gambaran sentuhan hair
stylist plus bonus alis yang sangat tebal bagaikan alis Leonid
Brezhnev, mantan Presiden Uni Sovyet. Dan lengkap sudah gambaran ‘ugly’
dengan penampilan baju yang sangat out of fashion. Dan Susan Boyle
dengan berani mendaftarkan dirinya sebagai peserta Britain’s Got
Talent. Mungkin mayoritas orang akan berteriak “Gila…. PD banget…
udah ngaca belum?…. Tahu diri dikit ‘napa sih??? Bikin capek juri aja”

Dengan kepala tegak Susan melangkah ke stage, dan siap untuk
ditanya-tanya juri. Menjawab pertanyaan juri aja tidak lancar. Simon
Cowell (juri yang paling killer) bertanya “Berapa umurmu?”. Jawaban “47
tahun” membuat seluruh penonton yang hadir bergumam “ooooohh….”.

Dan tayangan televisi menunjukkan betapa hampir semua orang di ruangan
itu sinis dan mencibir kepadanya. Termasuk ke 3 juri, yang sepertinya
berniat mendengarkan Susan bernyanyi dengan setengah hati. Everybody
judge Susan by her performance.

SHE HAS A DREAM !!!

Susan menyanyikan “I DREAMED A DREAM” dari Les Miserables.
Begitu intro musik yang bak orkestra mengalun…. Susan mulai membuka
mulutnya..

“I dreamed a dream in time gone by
When hope was high and life worth living
I dreamed that love would never die
I dreamed that God would be forgiving
…..
I had a dream my life would be
So different from the hell I’m living
So different now from what it seemed
Now life has killed the dream I dreamed”

Tiba-tiba seisi ruangan terdiam. Terkesima. Terpukau. Tanpa kecuali.
Penonton dan ke 3 juri hanya bisa mengangakan mulutnya. Ternyata
dibalik penampilan luar Susan yang “buruk” tersimpan vocal yang luar
biasa bening dan indah. Senyuman yang mencibir berganti menjadi mulut
yang terbuka karena terperanjat. Speechless. Oh my God…. oh my God…
it’s so beautiful.

Susan menuai standing ovation tidak hanya dari penonton yang tadinya
sinis kepadanya, tapi juga dari ke 3 juri yang sulit untuk ditaklukkan
dengan a so-so talent. Ketika dievaluasi oleh juri, Piers Morgan
berkata bahwa penampilan Susan Boyle adalah kejutan terbesar yang
pernah dialaminya dalam talent show ini.

Amanda Holden, sepanjang lagu dinyanyikan hanya bisa mengangkat tangan
dan melongo, dengan jujur berterus terang bahwa dia juga termausk orang
yang sinis terhadap kemampuan Susan. Dan kini Amanda berkata “it’s a
complete privilege” dapat menyaksikan Susan bernyanyi di acara talent
show ini.

Simon Cowell yang sangat jarang memuji (teman-teman pasti sudah
familiar dengan komentar-komentar pedasnya di American Idol) mengakui
bahwa ucapannya di awal sebelum Susan menyanyi adalah benar. Susan
memang extraordinary. Susan sungguh luarbiasa. Tapi bukan luarbiasa
buruknya, melainkan luar biasa baiknya. Hmmm… pinter ngeles juga yah
si Simon..

And Susan got 3 biggest YES!!! from all the judges. Dan dapat
melanjutkan perjuangannya ke babak berikutnya.

SHE GOT BIG HIT ON YOUTUBE !!!

Ketika menyaksikan klip Susan di YouTube, sepanjang lagu bulu kuduk
saya berdiri, dan di ujung lagunya, saya lupa kalau saya sedang berada
di depan laptop, … saya bertepuk tangan untuk Susan, dan saya juga
mau standing ovation untuknya. Sungguh loh… menyaksikan Susan
bernyanyi dari awal sampai akhir membuat hati saya berdebar dan
berkobar. God… she’s really amazing.

Pasti ada sesuatu yang istimewa tentang Susan, menghasilkan penampilan
yang sangat spektakuler dan membuat orang lupa akan penampilan luarnya
yang sangatlah tidak istimewa. Bahkan seorang Demi Moore pun menangis
melihatnya di YouTube. Seminggu sebelum penampilannya, Susan hanya
seorang yang tidak terkenal dan tidak punya pekerjaan, tinggal
sendirian di pedesaan kecil di Scotland, ditemani kucingnya Pebbles.
Dan sekarang? Bak seorang superstar yang sanggup membuat Demi Moore
sampai berkata bahwa ia adalah salah seorang fans terbesar Susan.

Ingin tahu fenomena yang lebih dahsyat lagi? Kecanggihan teknologi
membuat klip Susan disaksikan orang sejagad raya. 48 jam setelah
penampilannya, sudah 4 juta orang yang menyaksikannya di YouTube. Dan
ketika saya melihatnya, saya tercatat sebagai orang yang mendekati
angka ke 18 juta yang menyaksikannya. Dan sekarang dikatakan sudah
hampir 100 juta orang menontonnya di YouTube. Bandingkan dengan 18 juta
orang yang menonton victory speech Obama di hari inaugurasinya.
Bukankah ini sangat fenomenal? Semua orang dengan rajin menshare video
ini ke teman-teman mereka di jejaring dunia maya. Dan lihatlah di
bagian comment mereka, betapa banyak orang yang beroleh pengharapan
lewat penampilan Susan.

IMPOSSIBLE IS NOTHING.
Saya merenungkan kembali. Mungkin banyak orang bisa bernyanyi lebih
baik dari Susan (saya amati di bagian akhir, suaranya agak goyang,
kurang perfect), lebih muda, lebih menarik, tapi belum tentu
menghasilkan fenomena seperti Susan. Dalam Tuhan kita mengenal “apa
yang kamu tabur itu yang kamu tuai”. Saya berpikir keras, apa yang
Susan tabur dalam hidupnya sehingga dia menuai hasil yang sangat
luarbiasa dalam hidupnya? God…. saya harus tulis sesuatu tentang
Susan. Dan saya pun menggoogle semua informasi tentang Susan.

Tampilan di layar TV saat ia menyanyi adalah: “SUSAN BOYLE” unemployed,
47 years
Itu kalau kita menjudge buku dari sampul luarnya. Tapi bila kita
membacanya dulu, baru memberikan penilaian?

INI YANG SAYA BACA DARI “BUKU KEHIDUPAN” SUSAN.
* Susan adalah seorang pengangguran, dan berumur tidak muda lagi. Dia
adalah seorang churchgoer yang taat, dan melayani sebagai volunteer di
gerejanya. Banyak orang yang melihat dia sebagai pengangguran, tapi
saya percaya seorang yang bekerja sukarela melayani Tuhan di rumah
Tuhan, di mata Tuhan bukanlah seorang pengangguran. Dan Tuhan berjanji
tidak pernah menahan upah dari orang yang layak menerimanya.

“Mereka akan menjadi milik kesayanganKu sendiri, firman Tuhan semesta
alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama
seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.” – Maleakhi 3:17

Dari dulu Susan bermimpi menjadi seorang penyanyi profesional, tetapi
ia tidak dapat mewujudkannya. Terjadi penundaan. Kenapa? Karena ia
mendedikasikan hidupnya untuk merawat ibunya yang sudah tua. Sehingga
ia hanya bisa membatasi penampilan menyanyinya hanya di gereja sebagai
anggota choir, dan di karaoke. Padahal menurut saya itu budaya yang
tidak lazim di dunia Barat yang sangat individual, yang biasa mengirim
orang tua mereka yang sudah lanjut usia ke panti jompo. Saya percaya
Susan mengebelakangkan keinginannya menjadi penyanyi profesional yang
didambakannya karena mengasihi dan ingin berbakti kepada orang tuanya.
Firman Tuhan berkata, “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan
sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu lebih buruk dari
orang yang tidak beriman.” – 1 Timotius 5:8

Susan mengikuti talent show ini karena ingin memenuhi pesan & harapan
ibunya yang meninggal 2 tahun yang lalu. Ibunya, Bridget, ingin Susan
melakukan sesuatu dalam hidupnya. Susan memenuhi pesan ibunya karena ia
menghormatinya. “Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.” – Keluaran 20:12

Tuhan tidak pernah berhutang kepada orang yang melakukan kebenaran
firmanNya. Dan itu terbukti kan? Susan sendiri tidak pernah menyesal
dengan apa yang dilakukannya sebelumnya dalam hidupnya, walaupun ia
mengalami penundaan puluhan tahun. Susan percaya bahwa umurnya yang
sudah matang dan pengalaman hidupnya adalah assetnya yang terbesar.
Semua yang sudah dia lalui dalam hidupnya memberikan iman dalam
kemampuannya. Dan ia berkata “I think I am ready for it.”

Saat ia ready, dan bernyanyi di Britain’s Got Talent, sebenarnya Susan
sedang MENYANYIKAN KEHIDUPANNYA. “I dreamed a dream” adalah nyanyian
tentang mimpi-mimpinya yang tertunda dan harapan-harapannya. Itu yang
menyebabkan penampilannya saat itu berbeda dari yang lain. Memukau
semua orang dalam ruangan itu, dan memukau setiap orang yang
menyaksikan videonya, termasuk saya.

You see…. apa yang Susan tabur itu yang Susan tuai. Di balik
kemuliaan besar yang dia terima sekarang pasti ada penderitaan besar
sebelumnya. (Sanggupkah teman-teman membayangkan seseorang yang unknown
before mendadak 5x lebih populer dibanding Presiden Obama di YouTube
dalam tempo seketika? Dan kelipatan ini kemungkinan akan semakin
bertambah.)

Seperti yang Susan katakan, apa yang dia alami dalam hidupnya, segala
penderitaan dan penundaan membuat imannya semakin bertambah. Dan Tuhan
yang besar memang sanggup mewujudkan mimpinya, yang bagi orang lain
adalah impossible. Terbiasa dicemooh sejak masa kecil, (bahkan sampai
menjelang menyanyi I Dreamed A Dream di pentas Britain’s Got Talent dia
masih mengalaminya) , tidak mengurungkan niatnya untuk mewujudkan
mimpinya.

Bahkan baru-baru ini terungkap, 2 bulan yang lalu, bulan February 2009,
Susan ditolak oleh pimpinan choir Cantilena Choir di Livingston, saat
ia ingin bergabung. Saat ini sang pemimpin choir hanya bisa
berkata, “It was a shock when I saw her on the television.”

HE HAS MADE EVERYTHING BEAUTIFUL IN HIS TIME

Semuanya memang indah pada waktuNya. Kalau Susan diterima di choir
tersebut, mungkin Susan tidak akan pernah menjadi fenomena yang
menginspirasi banyak orang. Dua bulan lalu mungkin Susan masih bersedih
karena penolakan itu, tetapi sekarang hidupnya bak selebriti. Rumahnya
tidak pernah sepi dari fans dan media televisi yang seperti berlomba
untuk mewawancarainya.

When the time comes, tidak ada satupun yang bisa menghalanginya. Banyak
orang termasuk saya yang dikuatkan melalui kesaksian ini. Dan
pengenalan saya akan Tuhan juga semakin bertambah melalui kejadian yang
tidak biasa ini. Besar harapan saya, teman-teman yang sedang mengalami
penundaan, yang sedang merasa mimpinya tidak bisa diwujudkan lagi,
kembali bangkit dan berharap lagi.

We’ll wait until the time comes ….

Kalau Susan Boyle bisa…. saya juga bisa. Amen.
All Blessings,

* Jika ingin melihat video 1st Performancenya Susan Boyle di YouTube,
klik disini. Saya tidak bisa memasukkan video Susan Boyle ke dalam blog
karena fitur video embeding dari youtube di matikan. Thx.

* Susan Boyle Semi Final.

* Susan Boyle Final.

About kata1kata

some misterious word can not be explained but it can be feel by your heart peace in this world..... Yesus loves and blessing all of you .....
This entry was posted in Tuhan Yesus Memberkati. Bookmark the permalink.

Leave a comment